Diaspora Mentoring Leader HA IPB University Berhasil Menarik Minat Partisipan Dua Kali Lipat Dibanding Tahun Lalu

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Alumni (HA) IPB University kembali dengan kegiatan Diaspora Talk V sekaligus Launching Diaspora Mentoring Batch 2 secara daring, 26/03. Program unggulan yang sudah dibangun sejak dua tahun ini telah menarik minat partisipan hingga dua kali lipat daripada tahun sebelumnya. Program ini diadakan pada periode April hingga Desember 2022. Misinya untuk membantu alumni muda IPB University mempersiapkan diri dalam menempuh pendidikan lanjutan di luar negeri.

Ketua DPP HA IPB University, Walneg S Jas menjelaskan program ini sangat strategis untuk membangun jejaring diaspora alumni IPB University di luar negeri. Ia juga menjelaskan, kegiatan lain juga turut dikembangkan untuk meningkatkan reputasi IPB University di dunia internasional. Tidak hanya itu, kegiatan-kegiatan tersebut juga bertujuan membantu pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam memperbanyak lulusan IPB University studi luar negeri, memfasilitasi pengembangan mahasiswa melalui program magang di dunia internasional, termasuk kerjasama akademik dan non akademik.

Walneg melanjutkan, misi lain yang tidak kalah penting adalah  memfasilitasi para diaspora untuk lebih berkembang dari sisi pencapaian hingga karirnya. Baik di dunia internasional maupun domestik. Ia memberi penghargaan yang tinggi atas konsistensi dan komitmen DPP HA IPB University dalam mengembangkan program diaspora network.

Rektor IPB University, Profesor Arif Satria mengungkapkan, program Diaspora Mentoring Leader merupakan gagasan yang luar biasa. Ia berharap, melalui program ini, para alumni IPB University dapat memiliki kompetensi dan kesempatan sebagai pemain global. Menurutnya, alumni IPB University tidak cukup menjadi juara lokal tetapi harus menjadi juara global.

Baca Juga :  Universitas Jember Raih Peringkat 1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja BLU Terbaik di Jawa Timur

“Visi ini harus segera diturunkan dalam berbagai langkah, strategi, dan eksekusi yang mantap. Program mentoring leader ini merupakan bagian dari kita untuk mewujudkan mimpi ini,” kata Prof Arif.

Ia mengatakan, diaspora merupakan aset IPB University yang harus dioptimalkan bersama. Pengalaman dan kompetensi para mentor juga diharapkan dapat menginspirasi alumni muda IPB University untuk bergairah memiliki mimpi besar.

“Alumni IPB University harus mengglobal dan ini adalah keniscayaan. Program DPP HA IPB University ini sangat strategis untuk  membawa optimisme kita menjadikan IPB University sebagai World Class University,” kata Prof Arif Satria.

Sementara, Dr Mukhamad Najib, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI Canberra turut hadir sebagai keynote speaker. Ia memberikan motivasi kepada para calon mentee yang berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi ke Australia.

Ia menjelaskan, terdapat jejak sejarah panjang imigran Indonesia ke Australia. Para imigran ini berharap untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pasalnya, Australia dinilai sebagai tempat yang dapat menjanjikan harapan dan kebebasan. Salah satunya adalah kebebasan belajar dan alasan ini masih tetap relevan hingga sekarang.

Saat ini, kata Najib, jumlah mahasiswa Indonesia di Australia sekitar 12 ribu mahasiswa. Ia menyebut, ranking perguruan tinggi di Australia dinilai sangat baik dan kualitas pendidikannya merupakan salah satu terbaik di dunia. Bahkan, terdapat 11 perguruan tinggi yang masuk ke dalam Top 200 dunia. Di samping itu, mahasiswa juga berpeluang mendapatkan pekerjaan sampingan yang terbilang cukup banyak.

Baca Juga :  Menyongsong Era Merdeka Belajar, LP2M UM Gelar Webinar

“Lulusan Indonesia di Australia juga dapat langsung melanjutkan kerja di sana. Peluang mendapatkan beasiswa juga cukup banyak terutama untuk mahasiswa internasional,” jelasnya.

Selain beasiswa dari institusi di Australia, pemerintah Indonesia juga memiliki beberapa skema beasiswa. Contohnya adalah Australia telah menjadi destinasi favorit bagi penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).  Mahasiswa Indonesia juga berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar melalui Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).

“Kedutaan Besar RI Canberra senantiasa mendukung pengembangan serta kerjasama pendidikan dan penelitian dengan Australia. Selain itu, kami juga mempertemukan peneliti hingga promosi bahasa dan budaya Indonesia di Australia. Terlebih untuk mendukung para alumni untuk mempersiapkan diri melanjutkan studi di Australia,” kata Najib.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir beberapa diaspora dan alumni IPB University yang kini berkarir di Australia dan turut memotivasi para mentee. Beberapa di antaranya adalah Riandy Laksono, Ketua PPI Australian National University (ANU), Dede I Kurniawan, Communications and Promotion Manager di AAI (Australia Awards in Indonesia), dan Dr Salut Muhidin, Dosen Macquarie University. (MW)