close

Peduli Lingkungan, FSAD ITS Gandeng BSI Kelola Limbah Botol Plastik

Dekan FSAD ITS Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD saat mendemonstrasikan penggunaan Reverse Vending Machine (RVM)

Kampus ITS, ITS News — Dukung tekad Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam menjalankan program Smart Eco Campus, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS menunjukkan komitmennya lewat Gerakan Operasi Plastik. Gerakan ini juga didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui pemberian mesin Reverse Vending Machine (RVM), Jumat (20/9).

Dekan FSAD ITS Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD mengungkapkan bahwa plastik menjadi permasalahan lingkungan utama yang tak kunjung dapat diselesaikan. Hal tersebut dikarenakan botol plastik memerlukan waktu degradasi cukup lama, yakni mencapai 450 tahun. “Meski begitu, plastik masih tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita sehingga diperlukan upaya untuk menanggulanginya,” imbuh Hamzah.

Baca Juga :  ITS Resmikan Galangan Kapal Asmat
Dekan FSAD ITS Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD (empat dari kanan) bersama perwakilan BSI KCP ITS di depan Reverse Vending Machine (RVM) untuk mengolah sampah botol plastik

Lebih lanjut, dosen Departemen Kimia ITS tersebut berujar bahwa Gerakan Operasi Plastik ini menjadi langkah konkret yang diambil FSAD ITS untuk membantu mengurangi limbah plastik di lingkungan kampus. “Kami ingin menciptakan kesadaran di kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan (tendik) FSAD tentang pengelolaan limbah plastik,” jelasnya.

Sejalan dengan komitmen FSAD, BSI turut mendukung program ini melalui penyediaan mesin RVM. Mesin ini dapat membantu proses pemilihan dan pengompresan botol plastik untuk kemudian diolah kembali menjadi botol plastik baru. Dengan RVM, pengelolaan limbah botol plastik menjadi lebih praktis.

Dekan FSAD ITS Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD saat memberikan sambutan pada kegiatan Gerakan Operasi Plastik di lingkungan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS

Branch Manager BSI Kantor Cabang Pembantu (KCP) ITS Retno Zaskia Jumalasari menambahkan jika setiap botol yang dimasukkan ke dalam mesin akan dikonversi dalam bentuk poin yang dapat ditukar ke nominal rupiah. “Insentif tersebut sebagai apresiasi kami kepada para sivitas akademika ITS atas kontribusinya dalam menjaga lingkungan,” tutur perempuan yang biasa disapa Zaskia ini.

Baca Juga :  The 17th ESL Green Talk IPB University Bahas Valuasi Nilai Intrinsik untuk Konservasi Badak Jawa

Menutup pernyataannya, Zaskia menekankan bahwa dengan fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik yang terdapat di lingkungan ITS. Bukan hanya itu, diharapkan ke depannya ITS juga ambil peran dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan. (HUMAS ITS)