Quraish Shihab di Halal bi Halal IPB University

Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga IPB University dalam Halal Bi Halal 1442 H yang digelar secara semi daring, (17/5). Dalam kegiatan ini, Prof Arif mengatakan bahwa Idul Fitri kali ini memiliki kesamaan dengan Idul Fitri tahun lalu. Yakni sama-sama berada di dalam masa pandemi COVID-19.

“Dua tahun Idul Fitri di masa pandemi ini dapat memberikan renungan untuk kita agar bisa menghasilkan hal-hal baru. Hakekat Idul Fitri mengantarkan kita kepada kemenangan, kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian, kejernihan dan kebeningan. Kejernihan yang diharapkan adalah sifat multi dimensi, jernih secara personal, jernih hati, jernih pikiran, jernih hati. Ini syarat dalam membangun sebuah komunitas. Kita dituntut untuk memaafkan, hal ini satu modal penting dalam membangun masyarakat,” ujarnya.

Dalam salah satu ayat di Surat Ali Imran, Allah menciptakan alam semesta tanpa sia-sia. Di dalamnya memberikan makna yang luas mengenai istilah Ulil Albab. Ulil Albab merupakan istilah khusus yang diberikan oleh Allah kepada manusia yang memiliki kekuatan spiritual, intelektual dan jiwa sosial yang tinggi.  

Baca Juga :  Dosen IPB University Jelaskan Penerapan Teknologi Masa Depan eDNA Biomonitoring untuk Deteksi Awal Biodiversitas Laut

“Yakni manusia yang senantiasa menggunakan akalnya untuk berfikir tentang kebesaran dan kekuasaan Allah dalam menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Ini sesuai dengan insan akademis. Insan akademis diharapkan mempunyai terobosan, tantangan baru, memiliki mental sebagai learner dan sifat open mind. Kejernihan pikiran tidak hanya belajar beradaptasi tetapi memimpin perubahan. Merintis banyak hal, memulai hal baru, menjadi trendsetter perubahan dan tidak menjadi follower,” ungkapnya.

Terkait dengan modal sosial, Indonesia berada di peringkat 10 dalam indeks kedermawanan sosial. Semangat memberi yang luar biasa dan empati ini modal yang sangat penting sebagai social capital yang juga merupakan syarat kemajuan bangsa.

“Karena kemajuan bangsa itu diukur dari social capital, network, norma-norma yang baik, kejernihan personal yang dapat menciptakan kejernihan sosial dan high trust society,” ucapnya di hadapan ribuan warga IPB University yang menyaksikan acara ini melalui youtube IPB TV, selain jajaran pejabat IPB University yang mengikuti acara ini secara luring.

Baca Juga :  Digandeng Kementerian Desa, ITS Bantu Berdayakan Desa Tertinggal

Prof Muhammad Quraish Shihab berkesempatan memberikan tausyiah secara daring. Ia menyampaikan terkait makna fitrah yang tidak jauh berbeda dari apa yang disampaikan Rektor IPB University.

Makna fitrah dalam bahasa arab salah satunya adalah suci, bebas dari kekurangan dan noda. Suci ditandai dengan tiga hal yakni indah, benar dan baik. Benar dalam menghasilkan ilmu dan teknologi, baik dalam menghasilkan akhlak dan indah dalam menghasilkan seni.

Acara Halal bi Halal ini kian semarak dengan sajian lagu “Ku Berdoa” karya Prof Arif Satria yang dibawakan dengan sangat apik oleh Salma, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan  permainan biola “Sajadah Panjang” yang sangat syahdu oleh Habibi, mahasiswa IPB University dari Fakultas Peternakan. Di awal acara, Fahrury, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu Komputer dengan suara merdunya melantunkan ayat suci Al Quran. (dh/Zul)