close

Tingkatkan Internasionalisasi, ITS Gandeng Pengampu Ilmu Geofisika Terbaik di Dunia

Mahasiswa Departemen Teknik Geofisika ITS saat akan berangkat untuk menjalankan studi Double Degree ke UTP, Malaysia
Mahasiswa Departemen Teknik Geofisika ITS saat akan berangkat untuk menjalankan studi Double Degree ke UTP, Malaysia

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) masih dalam misi gencarnya untuk mengeksplor internasionalisasi bagi para mahasiswanya. Kali ini, giliran lima orang mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Departemen Teknik Geofisika ITS yang mengikuti program exchange ke Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia.

Kepala Departemen Teknik Geofisika ITS Dr Dwa Desa Warnana SSi MSi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud dari program double degree sebagai kewajiban pelaksanaan international exposure. Diakui Anang, sapaan akrabnya, memang program tersebut yang menjadi bentuk kesepakatan pada Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan dua kampus mitra yang ada. “Dari departemen kami, terdapat dua pilihan, yakni Curtin University, Australia dan bidang Exploration Geophysics di UTP,” terangnya.

Sebagian mahasiswa yang berangkat studi ke UTP, Malaysia bersama Dr Dwa Desa Warnana SSi MSi (kanan) dan dosen Teknik Geofisika ITS Dr Widya Utama DEA (dua dari kiri)
Sebagian mahasiswa yang berangkat studi ke UTP, Malaysia bersama Dr Dwa Desa Warnana SSi MSi (kanan) dan dosen Teknik Geofisika ITS Dr Widya Utama DEA (dua dari kiri)

Adapun mengenai model pelaksanaan program double degree di Curtin University adalah 2,5 tahun di ITS, serta 1,5 tahun di kampus luar negeri. Sementara itu, menurut Anang, untuk di UTP terbagi atas 2 tahun di ITS dan 2 tahun di UTP. “Dari dua mitra tersebut, kelima mahasiswa bebas memilih sesuai dengan keinginan mereka untuk mengikuti program double degree dari kampus yang mana,” jelas dosen pengampu Laboratorium Geofisika Teknik dan Lingkungan ini.

Baca Juga :  Merajut Ekosistem Pentahelix melalui Merdeka Belajar: Kampus Merdeka

Kelima mahasiswa Teknik Geofisika ITS yang berangkat 19 Januari lalu ini adalah Daneswara Widyanggastari, Timothy Imanuel, George Billy, Laksmita Rosyidah, dan Gabrian Granito. Mereka adalah angkatan pertama yang menjalankan program exchange tersebut dan kelimanya memilih studi di UTP.

(dari kiri) Gabrian Granito, George Billy, Daneswara Widyanggastari, Laksmita Rosyidah, dan Timothy Imanuel merupakan mahasiswa program Double Degree Teknik Geofisika ITS yang ke UTP
(dari kiri) Gabrian Granito, George Billy, Daneswara Widyanggastari, Laksmita Rosyidah, dan Timothy Imanuel merupakan mahasiswa program Double Degree Teknik Geofisika ITS yang ke UTP

Nantinya, lanjut Anang, kelimanya akan mendapatkan dua gelar sekaligus, yakni Sarjana Teknik (ST) dari ITS dan Bachelor of Science (BSc) dari kampus mitra. “Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan joint supervision (pembimbingan tugas akhir bersama) dan kerja sama riset,” ujarnya.

Dosen berkacamata tersebut mengungkapan bahwa dua kampus mitra tersebut masuk dalam barisan Top 100 QS World Ranking by Subject pada tahun 2021 lalu. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri, bahwa kampus mitranya adalah salah satu dari pengampu ilmu Geofisika terbaik di dunia.

Baca Juga :  Prof. Dr. Rahmat Nurcahyo, Guru Besar UI: Dedikasi Pimpinan, Kunci Utama Atasi Kendala Implementasi ISO 9001

Menariknya lagi, imbuh Anang, selain mengikuti pembelajaran di kampus, para mahasiswa juga diwajibkan untuk magang industri. “Dua kali ketika liburan atau semester pendek, berupa Student Industrial Training (SIT) dan Student Industrial Project (SIP),” ungkapnya.

Mengenai keberangkatannya yang ada di tengah pandemi Covid-19, tentu Departemen Geofisika ITS telah melakukan beberapa kiat antisipasi. Sejumlah rapat teknis pelaksanaan keberangkatan yang turut dihadiri oleh mahasiswa dan orang tua mahasiswa kerap diadakan. Termasuk mengenai sejumlah peraturan dan dokumen dari kampus mitra. “Kami juga ada grup chat khusus dengan pihak kampus mitra, mahasiswa dan orang tua mahasiswa untuk update karena pandemi ini merupakan perhatian utama bagi semua pihak,” pungkasnya. (HUMAS ITS)